Friday, June 29, 2007

Syaf Kosong


Masih tersisa syaf kosong untuk kamu, aku akan sabar menunggu kamu bergabung dengan keluarga besar E. Syahidoen, Cimahi.

Namanya Adita Nanda

Namanya Adita Nanda, sosoknya terlihat mungil namun selalu terlihat pas ketika ia mengenakan pakaian model apapun. Dia wanita yang manis, malah terlihat sangat manis ketika dia tersenyum. Pembawaanya yang ceriwis, selalu saja enak untuk dilihat berjam-jam. Makanya aku betah nongkrongin dia di “JELAJAH” Trans TV.

Meski dia tidak pernah bilang dia pintar, namun gayanya saat dia berbicara di depan kamera, menunjukan dia adalah sosok wanita yang pintar. Keberanian dan keingin tahuan dia akan sesuatu begitu besar, salah satunya adalah saat dia masuk kedalam sapi bohongan yang digunakan sebagai tipuan dalam proses perkawinan. Penis si sapi jantan tertipu (berarti penis itu terbukti tidak punya otak) oleh sebuah alat berbentuk seperti vagina sapi yang telah dipegang oleh tangan mungil Adita Nanda. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengambil sperma sapi unggul untuk di bagi-bagikan ke sapi ganjen lainnya haha.. Untung saja Aditia dengan sigap memasukan vagina bohongan tersebut ke penis sapi yang sudah berdiri menantang dan siap untuk menyemprotkan spermanya. Salah perhitungan, wajah manis Aditia pasti sudah penuh dengan sperma sapi, iyak ...!

Perjalanan dia ke Rusia dan pedalaman Afrika Selatan tidak aku lewatkan, namun sayang episode-episode yang lainnya sering banget aku lewatkan. Seandainya saja ada dvd bajakannya pasti aku sudah mengoleksinya, lumayan dia bisa menjadi sosok inspirasi buat kehidupan ku. Dia itu terlihat mahal namun sangat bersahaja dalam kesederhanaanya. Mungkin dia termasuk wanita tangguh yang tidak mudah menyerah dengan keadaan, namun kelembutannya dapat membuat seorang bayi tertidur dalam pelukannya.

Kalau ada anak Trans Tv yang baca posting ini, tolong sampaikan salam buat dia. Bilang saja ada pak haji dari Bandung lagi nyari istri lagi haha..

Pernah Menjilat Jempol Kaki Cewek Lo?

Keenam sahabat ku dikelas tiga SMA sembilan Bandung, mempunyai perilaku yang hampir sama, saat itu kita sama-sama tergila-gila terhadap sesuatu yang berbau seks. Dan labotarium praktek seks kita saat itu tidak lain dan tidak bukan adalah rumah pacar kita masing-masing.

Namanya juga anak SMA yang baru merasakan segala sesuatunya untuk pertama kali, jadinya semuanya terasa begitu menarik dan ketagihan. Ialah siapa yang tidak ingin memegang toket untuk yang kedua kalinya, pastinya ingin lagi dan lagi kan!

Lucunya saat dikelas, kita berenam itu selalu membahas apa yang telah kita lakukan dihari sebelumnya, tentunya dengan pacar kita masing-masing. Biasanya obrolan panas tersebut dibuka sama si Tanjung dan si Tunge, dengan semangat mereka menceritakan teknik-teknik peting yang telah mereka lakukan dihari sebelumnya. Makin lama pembicaraan mengenai selangkangan ini semakin seru karena ditambahi obrolan berbau seks lainnya oleh ku dan ketiga temanku yang lainnya.

Aku menyuruh mereka untuk mencoba menjilati jempol kaki pasangannya. Aku bilang “pacar lo bakal pada menggelinjang” hihi.. “soalnya kemaren si bunga (bukan nama sebenarnya) pas aku jilatin jempolnya ngeluarin desahan-desahan aneh”. Dengan penjelasan ku yang didramatisir itu mereka semakin penasaran ingin mencobanya, dan semakin gelisah menunggu bunyi bel jam pulang. Aku bisa lihat hal itu, dari mimik muka mereka yang merem melek merah jambu. Si Gorila tidak mau kalah, dia mempraktekan cara cepat membuka pengait bra dengan hanya menggunakan satu tangan yang dipraktekannya pada pengait jam tangan, dia jamin cara tersebut lebih praktis dari pada teknik sebelumnya. Si Wayang nyeletuk “cara lo Ril, memang lebih praktis, tapi kalau toketnya sebesar sugenaky (susu segede nasi kentucky) mah susah uy” dia menambahkan lagi “kalau toketnya sebesar itu sih (sambil nunjuk ke arah si Ucan teman gue yang memang terkenal dengan toketnya yang aduhai) gue juga pasti bisa”. Padahal aku pikir kalau toketnya kecil sih nggak usah bingung ngebuka bra, itu mah tinggal diperosotin juga lepas hehe..

Belum lagi cerita si Tunge, yang menceritakan skenario agar dia bisa tetap berciuman dengan pacarnya disaat suasana rumah sedang tidak kondusif. Kata si Tunge “kalian tinggal pergi saja ke dapur, pura-pura bikin indomie, nah disitulah kesempatan kalian berciuman” “atau tunggu saja pas mamahnya lagi shalat, pasti bisalah cipika cipiki beberapa menit mah” begitu saran si Tunge kepada kita-kita. Cerita si Abah lebih parah lagi, meski dia saat itu belum punya pacar, tapi tetap saja kebutuhan biologisnya bisa terpenuhi. Caranya, dia bersama teman-temannya yang lain sambil menunggangi mobil bapaknya, jalan-jalan mencari wanita yang baru keluar dari sebuah club yang ada di sekitaran jalan Braga di Minggu malam. Kata si Abah biasanya wanita-wanita itu mau saja naik ke mobilnya, asal si Abah mau mengantar mereka pulang, sebagai tanda terimakasih si Abah diberikan service gratis oleh wanita-wanita itu di dalam mobil. Kalau kata si Tanjung “kalau mau aman, kalian ajak aja cewek kalian nonton di Regent” “soalnya bayarnya Cuma 7500 perak” “banyak kok anak SMA lain yang pada pacaran disitu”. Aku yakin kalian yang SMAnya sekitaran angkatan 95-05 pasti pernah nonton di Regent kan haha.. ketahuan. Tapi setuju kan kalau Regent diberi predikat sebagai bioskop mesumnya anak SMA Bandung.

Begitu terus tiap hari, anehnya bahasan tentang selangkangan sampai hari ini pun tidak pernah ada habisnya. Setiap detik seorang pria bisa menghayal tentang seks, meski itu hanya dirangsang oleh tali bra yang terlihat dari balik kain seragam anak SMA. “Apalagi kalau branya warna item” si Tunge nambahin lagi. “Tapi bra warna kulit juga bagus ah apalagi yang ada rendanya, kelihatan seksi aja gitu” eh si Gorila ikut-ikutan nambahin. Udahan ah nggak akan habis-habis, tapi mending kalau … ye udahan ah tuh udah bel, cepetan pulang kan mau ngejilatin jempol haha …

The Jack Itu Anjing

Hampir duapuluh tahun sudah aku mengenal Persib Bandung, banyak sekali suka duka yang telah aku lalui disaat aku menonton Persib ke Stadion Siliwangi. Beberapa kali aku bolos sekolah untuk mengantri beli tiket Persib yang terkenal paling mahal se Indonesia.

Namun terkadang sering kali pengorbanan ku untuk mendukung Persib selalu dibayar dengan kekalahan, saat itu kami para bobotoh mengekspresikan kekecewaan dengan mengamuk mengejar mobil berplat nomer Jakarta. Aku juga bingung, kenapa harus mencari-cari mobil berplat nomer Jakarta, padahal saat itu Persib tidak sedang bermain melawan Persija Jakarta. Tapi kebencian kami, terhadap tim ibu kota itu selalu saja muncul dikala Persib mengalami kekalahan, ya aku termasuk diantaranya. Puluhan ribu pendukung persib memenuhi jalan protokol, sambil berjalan mereka bernyanyi VIKING BONEK SAMA SAJA, ASAL JANGAN THE JACK, THE JACK ITU ANJING. (Tapi kalau Persebaya berani menelikung Zaenal Arif secara tidak fair, artinya Persija dan Persebaya sama-sama asu).

Seluruh Pasukan Anti Huru Hara berpakain lengkap sudah berjaga-jaga. Mereka sepertinya sudah gatal ingin membalas tindakan-tindakan kami yang dengan seenaknya menghancurkan pot kembang, kaca-kaca perkantoran, menggoda wanita dan anak-anak sekolah yang terlihat menggiurkan. Aku pernah menaiki atap mobil yang sedang berada ditengah kemacetan, beberapa diantaranya mengalami penyok oleh berat tubuhku. Tapi saat itu aku tidak peduli, aku hanya kecewa karena Persib kalah.

Tindakan brutal lainnya yang pernah aku lakukan adalah dengan perkasanya aku merusak sebuah kaca spion mobil Mitsubitshi Lancer keluaran terbaru di daerah Kebon Kelapa, lagi-lagi aku tidak merasa bersalah dengan tindakan ku itu. Begitu akan pulang ke rumah, serta merta aku dan bobotoh lainnya merangsek ke tengah jalan di depan kantor Pos besar untuk menghentikan kendaraan-kendaraan yang bisa kita tumpangi. Jika mereka menolak mengangkut kami, dengan mudahnya aku menghantamkan tongkat bendera Persib ke arah bodi mobil, aku kembali tertawa dengan bobotoh lainnya tanda aku bobotoh paling hebat. Di perjalanan pulang aksi kebrutalan ku pun belum juga selesai, ntah sudah diniatkan atau tidak, seseorang yang sudah dewasa memberiku beberapa kelereng dan menyuruhku melemparkannya ke arah orang China yang sedang berpesta disepanjang Jalan Sudirman Bandung, dasar anak bodoh aku pun menurutinya dengan riang gembira.

Semenjak SMA itu, aku mulai merubah track konvoi dengan mengikuti mereka bobotoh bermobil. Jangan salah, kebrutalan masih saja terjadi, hanya ada sedikit modifikasi saja. Kini yang aku lakukan adalah mengajak teman-teman ku untuk duduk diatap mobil dan berdiri di pintu atau bagasi. Ah pokoknya aku berdiri di tempat yang bisa eksis dan orang-orang bisa melihat aksi heroik ku untuk membela persib. Pernah beberapa kali aku menuruni jalan Dago dengan mengambil jalur sebelah kanan, padahal seperti yang kalian tahu, jalur itu adalah jalur untuk kendaraan yang datang dari arah bawah, tapi ya aku cuek bebek saja.

Lampu merah buat ku pun bukan halangan berarti, karena aku pikir siapa juga yang mau berurusan dengan kami para supporter Persib. Dan begonya Polisi juga diam saja, melihat aksi koboi kami ini. Di depan BIP (Bandung Indah Plaza) puluhan mobil pecinta Persib, berusaha menarik perhatian massa dengan menggerung-gerungkan deru mesin dan klakson mobil. Aku yakin, aksi kami itu banyak dibenci orang, namun sekali lagi kami tidak peduli.

Namun kini semuanya telah berakhir, aku sudah tidak lagi melakukan aksi-aksi konyol. Kini setiap Persib main biasanya aku langsung pulang, bahkan terkadang aku pun sudah jarang datang ke Stadion Siliwangi. Tapi jangan salah, aksi-aksi para pemain Persib tidak pernah aku lewatkan sama sekali. Kalau tidak nonton melalui tv aku pasti mendengarkannya melalui radio. Setiap langkah Persib sangat sayang untuk dilewatkan, bahkan sudah menjadi umum kalau aku dan teman-teman yang lain memiliki rutinitas yang sama. Setiap pagi saat bangun tidur, kegiatan yang pertama kali kita lakukan adalah membaca berita Persib. Pacar-pacar ku (kayak yang punya saja hihi..) sudah maklum, waktu ku tidak bisa diganggu kalau hari itu ada pertandingan Persib, otomatis mereka yang mengalah.

Meski sekarang aku sudah menjadi bobotoh yang lebih menak, tapi jangan pernah mencoba menghina Persib didepan mataku. Aku siap menghantam mukanya dengan tangan dan kakiku ini, aku pikir para pecinta Persib yang lainnya akan melakukan hal yang sama bila mendapati kejadian demikian. Aku bangga bergabung dengan jutaan pecinta Persib lainnya, kami rela mempersembahkan jiwa raga kami ini untukmu Persib.

Khusus buat laki-laki yang ada di kota Bandung yang sedang kuliah, bekerja dan yang menikahi istri-istri orang Bandung, kalian diwajibkan untuk mencintai dan mendukung Persib Bandung. Jika tidak, silahkan kalian keluar dari kota ini atau akan kami paksa kalian untuk keluar. Ini bukan masalah suka atau tidak suka, tapi ini masalah peraturan sebagai laki-laki. Aing Pendukung Persib Kan Ku Bela Sampai Mati!

Starlet Putih 88


Saat aku mengacak-acak folder foto di komputer, tanpa sengaja aku menemukan foto mobil starlet yang aku pakai waktu zaman sma dulu. Dengan mobil ini untuk pertama kalinya aku dizinkan membawa mobil ke sekolah. Lumayan untuk menempuh jarak waktu sekitar ½ jam dari rumah ke sekolah, sekalian bisa menjemput gebetan ku di bilangan Pasteur. Teman-teman sma ku mengenal aku dengan sebutan Ari starlet, dan akhirnya dirusak dengan panggilan Ari karimun. Kira-kira tiga tahunan lah aku pakai mobil ini sebelum akhirnya digantikan sama suzuki Karimun.

Buat ku, setiap mobil yang aku pakai identik dengan ratu yang ada disebelah ku. Dengan starlet aku berhasil menggaet bintang sma sembilan, Wulan Diana. Dan kalau karimun, pasti semua orang mengenal sosok wanita bernama Arien Novarian. Kata aku sih Arien cukup kesohor di Fikom Unisba, pada masanya!

Hal yang paling manis yang selalu aku ingat bersama kedua mobil itu adalah saat aku mencium mereka ketika aku mengantar mereka pulang. Mereka menjadi saksi bisu dalam mengarungi kisah cinta ku, dari semenjak aku masih imut menggunakan seragam putih abu, sampai sekarang saat aku menginjak umur dewasa yang katanya masih tetap ijolumut (ikatan jomblo lucu imut) alah .. wadezig!

Jangan salah, sebenarnya pengisi kursi disebelah kursi supir bukan hanya kedua wanita diatas saja, masih banyak nama-nama yang lainnya. Aku kan buaya darat (hah..), sebut saja nama seperti Susi, Astuti, Lestari, Ngatiyem, Parti, Bambang, Joko, Aep, Dadang … lho kok ngawur haha … Coba deh kalian perhatikan, elegan kan bekas mobil starlet ku!

Wednesday, June 27, 2007

Kamu aja ... (versi iklan fren)

Kalau kalian pernah melihat iklan sebuah provider telepon seluler, yang mengusung tema bertelepon murah berjam-jam. Iklan tersebut menggambarkan dua orang anak muda yang sedang dilanda asmara sedang berteleponan dari pagi ke pagi lagi. Hingga disaat percakapan itu harus diakhiri, mereka berdua malah saling menyuruh untuk menutup telepon duluan. Hasilnya terciptalah kalimat kamu aja .. ah kamu .. (kamu ajah kamu ajahan).

Ekspresi yang menggemaskan si bintang iklan wanita berhasil membangun suasana nan romantis. Yang pastinya dirindukan oleh banyak kaum tersisih, siapa lagi kalau bukan pria-pria penyendiri hehe.. (terlihat lebih sopan ya ketimbang gue bilang jomblo). Seperti yang kalian tahu, kapan tahun ada yang menelepon ke laki-laki berkualitas rendah seperti gue, ada yang ngemiscal saja senangnya bukan main. Jadi boro-boro ingin kamu ajah kamu ajahan, kalaupun hp kita ada pulsanya pasti kita-kita pun kebingungan mau nelepon siapa atau lebih tepatnya “siapa juga yang mau ditelepon sama kita” haha.. miris.

Gue punya sedikit cerita, siapa tahu cerita gue ini bisa menginspirasikan kalian para jomblo keluar dari kegelapan. Teman gue jomblo hampir dua tahun, dan hampir dua tahun pula dia bekerja di sebuah perusahaan dengan gaji sekitar 1,5 juta per bulan. Kalau gue pikir, gaji segitu mana cukup untuk biaya hidup di kota besar seperti Bandung. Ternyata alibi gue salah, ketika melihat kenyataan teman gue itu. Dengan gaji sebesar itu dia bisa membeli motor seharga 12 jutaan, tv 21 inch seharga 3 jutaan, hp 3g seharga 2,5 jutaan, kursi tamu untuk mamanya seharga 4 jutaan, dan tabungan dia di bank masih tersisa sekitar 10 jutaan. Coba taksir sama kalian berapa kekayaan dia sekarang, hasil kerja kerasnya nyata terlihat. Barangnya ada! Kalau gue tidak salah hitung 1,5 juta x 24 bulan = 36 juta. Kalau gue jumlahkan harta kekayaan dia yang tadi gue sebutkan berarti sekitar 31,5 juta. Kalau dikurangi 36 juta dari total pendapatan dia selama dua tahun berarti dia hanya menggunakan uang untuk biaya operasionalnya (bensin, makan, beli baju, pulsa dll) selama 2 tahun tersebut sebesar 4,5 juta.

Wallahualam ya dia masih mendapatkan subsidi dari orang tuanya atau tidak. Yang pasti kalau hitungan gue itu betul, dia patut diacungi empat jempol. Memang yang perlu kita lakukan adalah pengelolaan uang itu sendiri, kalau memang kita adalah pengelola keuangan yang baik, mungkin hasilnya akan seperti teman gue tersebut. Jika tidak, maka uang sebesar apapun akan hilang tak berjejak.

Ngomong-ngomong masalah wanita, gue lupa, kalau ternyata si teman gue ini memang tidak memiliki wanita sebagai pacar dimasa dia bekerja selama dua tahun ini. Pertanyaan gue selanjutnya adalah mungkin tidak dia bisa membeli motor, tv, hp, kursi tamu dan mempunyai tabungan yang cukup besar untuk seusianya seandainya dia punya pacar? Jawab jangan ya? Ah kalian saja yang menjawab biar lebih rame, soalnya kalau gue yang jawab ntar subjektif lagi.

Dia pernah bilang, kekurangan dia selama ini tinggal menunggu kedatangan sang pujaan hati yang sangat sulit dikejar (rumahnya jauh sih Nge!). Artinya beban hidup dia sekarang sudah sebegitu ringan, karena problem dia sekarang hanya tinggal wanita. Tapi justru hal ini lah yang menyulitkan hidupnya, padahal selama dua tahun ini dia tidak tinggal diam untuk mendekati wanita. Bahkan dengan kegantengan dan kesolehannya yang bernilai 7 seharusnya para wanita sudah mengantri untuk mendapatkan hatinya. Seharusnya setiap malam dia sudah bisa kamu ajah kamu ajahan dengan wanita cantik pilihannya, tapi justru yang terjadi, bayar telepon pasca bayarnya saja hanya 30 ribuan/bulan.

Wah, kalau begini berarti teori –wanita akan datang sendiri kalau laki-laki sudah mapan- bisa dianti teorikan dong. Gue jadi tambah nggak ngerti, apalagi sih yang diinginkan kaum wanita jaman sekarang, kenapa kalau bisa dibuat mudah harus dipersulit sih!

Malam Pertama

Mau tahu cerita malam pertama versi seorang wanita cantik berkerudung. Tapi sebelum gue bercerita ke sana gue pengen menggambarkan dulu sosok wanita ini, yang kabarnya penggemarnya banyak banget di seantero Bandung. Jujur aja, gue juga termasuk salah satu penyuka dirinya.

Wanita ini adalah cermin wanita ideal. Kalau dilihat dari sunnah rasul mengenai syarat memilih calon istri, wanita ini bernilai sangat memuaskan. Andai gue boleh memasang fotonya, pasti kalian pun akan mengangguk setuju. Banyak cerita dibalik kisah cinta dia, sedikit yang gue tahu salah satunya, dulu setiap kali dia pacaran sama teman gue (mantannya dia) katanya beberapa orang yang tak dikenal suka menguntit dia kemanapun dia pergi. Misalnya kalau dia lagi pergi ke Punclut Lembang, secara tiba-tiba mamanya telepon menanyakan keberadaan dia yang sedang berada di wilayah ujung utara Bandung itu. Padahal sepengetahuan dia, tidak ada orang lain yang tahu tentang kepergian dia kesana kecuali pacarnya sendiri yang saat itu memang sedang bersamanya.

Selidik punya selidik, ternyata informasi yang diperoleh mamanya berasal dari investigasi yang dilakukan oleh beberapa intel anak buah ayahnya. O.. pantes saja dia diikutin terus, ayahnya penggede di Jalan Trunojoyo Jakarta. Ngomong-ngomong masalah wajar nggak wajar sih itu subjektif banget. Kalau kata gue sih wajar saja, soalnya orang sekelas dia memang sayang kalau sampai tergores, terlalu mulus haha..

Makanya saat dia bercerita tentang malam pertamanya, gue agak-agak nggak konsen menyimaknya. Jelas nggak konsen, dia bercerita sambil meragakan gerakan-gerakannya juga. Gebleg pikir gue, wanita cantik seperti dia mampu bercerita dengan seekstrim itu. Gue pikir wanita berkerudung mah sopan santun dan tutur bahasanya dijaga, tapi dia, mampu menyampaikan pesan malam pertamanya dengan gamblang layaknya seorang monolog sekelas Butet Kertarajasa. Tidak pudar rasa kagum gue kepadanya, gara-gara dia memeragakan gerakan-gerakan penuh erotika tersebut. Justru gue salut padanya, dia mampu menunjukan sisi lain dari sosok wanita berkerudung yang terkesan anti kepada hal-hal berbau seks. Dapat disimpulkan kalau ternyata wanita yang berkerudung pun ternyata manusia biasa.

Iseng gue tanya rasanya bagaimana, satu kata dia jawab, SAKIT! haha.. Awalnya memang sakit dia bilang, tapi lama-lama menjadi enak dan semakin enak banget, “yakin deh kalian pasti akan ketagihan” begitu ujarnya.

Nggak kebayang gimana enaknya jadi suami dia (?) Mungkin kalau ditanya sama suaminya, neng itu punya siapa? punya Aa, kalau yang ini punya siapa? punya Aa juga. Ah aa banyak nanya, sok atuh mangga kalebet, tong isin-isin kan sadayana oge tos janten kagungan Aa. Aduuuuuuuuuuuuh Gusti... surga dunia memang ada pada wanita, jadi pengen nikah.

Tuesday, June 26, 2007

From nothing to be something

Minggu kemaren gue baru saja meluncurkan penanaman ikan mas Majalaya sebanyak 6000 ekor di kolam miliki bandar cabek Haji Udin. Ide menanam ikan muncul dari hasil obrolan gue dengan Juju anak Haji Udin sekitar seminggu kebelakang, saat itu kita berpikir kalau prospek ikan mas akan booming menjelang hari raya tiba. Setelah dihitung-hitung modal yang akan digunakan untuk membeli ikan, pakan dan membayar tukang selama kurang lebih 3 bulan tidaklah terlalu besar. Untuk itu segera diputuskan kalau proyek menanam ikan harus segera diwujudkan.


Mencari bibit ikan mas Majalaya yang berkualitas tidaklah mudah, gue dan juju ngubek-ngubek bandar ikan yang ada disekitaran daerah Majalaya dan rata-rata mereka tidak sanggup memenuhi kuota yang kita minta. Alasanya, kita terlambat, karena peternak-peternak yang lain sudah keburu memborongnya. Setelah ngubek berjam-jam, akhirnya kita mendapatkan juga ikan yang diinginkan dan mereka menyanggupi permintaan kita untuk menyediakan ikan sebanyak 2kw.


Proyek tanam ikan ini, gue jadikan proyek pertama untuk menjalankan pilihan hidup gue sebagai pengusaha. Dengan menggandeng salah satu sepupu gue, akhirnya kita membentuk cikal bakal sebuah perusahaan dengan nama TWIN TOWER group. Mimpi kita berdua adalah menjadikan TWIN TOWER sebagai perusahaan multi nasional bahkan internasional dalam mengepakan sayap bisnisnya. Memang sih untuk waktu sekarang, hasilnya sama sekali belum terlihat, tapi karena kita yakin mampu mewujudkannya insyaallah semuanya akan lancar, amien.


Teori yang kita pegang untuk menjadi pengusaha adalah jalankan saja. Mudah-mudahan dengan diawali niat yang baik hasilnya akan baik juga. Tapi bukankah lebih baik, dibalik kesuksesan seorang pria ada wanita dibelakangnya. Nah sekarang masalahnya siapa wanita itu ... hmm?