Wednesday, July 4, 2007

aku menikah di 888

Tadi malam aku bermimpi seseorang yang pernah menjadi pacarku. Ntah kenapa orang itu begitu saja termimpikan, padahal sudah begitu lama aku tidak pernah bertemu denganya. Dimimpi itu, dia terlihat begitu dewasa, tidak seperti saat aku masih berpacaran dengannya yang selalu saja terlihat manja. Anehnya dimimpiku itu, masih saja dia terlihat membawa setumpuk kantong belanja dari berbagai merek butik terkenal. Ah aku pikir dia masih sama saja dengan dahulu, tukang belanja!

Pagi hari saat aku sedang sibuk membulak-balikan halaman koran, dari jauh terdengar dering telepon rumah. Tidak lama kemudian pembantu dirumahku memberitahuku kalau ada telepon buat ku dari seseorang bernama Esti. Ternyata dia mengabariku, kalau orang yang aku mimpikan tadi malam akan menikah hari minggu ini, dengan seseorang teman sekerjanya.

Haha.. aku langsung teringat dengan seseorang wanita satunya lagi yang memang mantanku juga. Karena kemungkinan besar wanita si pembawa pesan di salah satu stasiun televisi ini akan menikah juga di hari yang sama dengan mantanku yang lainnya, yang aku ceritakan diatas.

Ada keunikan disini, karena kedua wanita ini memiliki kedekatan cerita satu sama lainnya. Jadi begini, sebelum aku berpacaran dengan wanita yang ada dimimpiku, aku berpacaran terlebih dahulu dengan wanita si pembawa pesan. Tapi karena wanita si pembawa pesan pula, aku putus dari wanita yang ada dimimpiku untuk kembali berpacaran lagi dengan wanita si pembawa pesan.

Dan apa yang terjadi, dihari yang sama mereka menikah, tidak satupun diantara mereka yang mengundangku untuk datang ke pesta pernikahan mereka. Haha ... sebegitu mengesalkannya kah aku ini dimata mereka atau sebegitu sakit hatinya kah mereka karena aku tidak memilih mereka menjadi pendamping hidup ku haha ... Perlu diketahui, pada saat itu yang memutuskan hubungan adalah aku, artinya aku lah yang dapat menilai dan memutuskan wanita mana yang berhak menjadi pendamping hidupku kelak.

Aku mau sedikit narsis disini, setelah iseng mengisi sebuah kuis tentang pernikahan, ternyata nilai yang aku pilih mayoritas memilih huruf C sebagai jawaban referensinya. Disitu disebutkan, jika jawaban Anda mayoritas C artinya Anda benar-benar telah mampu mencintai dan menerima pasangan apa adanya. Telah siap dengan segala risiko yang akan terjadi bila Anda menikah dengannya. Anda tahu pernikahan bukanlah sekedar cinta semata, juga tentang komitmen bersama. Kesiapan mental dan kedewasaan Anda akan mampu mengatasi setiap permasalahan yang ada dengan penuh kesadaran dan dukungan yang sangat dia perlukan.

See ... dengan sekian banyak kegagalan yang pernah aku alami, ternyata memberikan efek yang luar biasa kepada mental dan pemikiran ku terhadap salah satu objek kehidupan ini. Pemilik IBM saja tidak rela memecat karyawannya yang telah merugikan perusahaanya sebesar 6.000.000 USD, karena dia beranggapan sangat sayang telah mengeluarkan budget pelatihan sebesar itu, lalu perusahaan lain yang menikmati hasil dari pelatihan tersebut.

Ngomong-ngomong tentang masalah kapan giliran aku menikah, sepertinya tanggal 08-08-08 sangat pas untuk dijadikan momen pernikahan. Jadi tunggu ya satu tahun lagi ... siap-siap aja kamu akan dilamar sama ku si juragan ikan dari Banjaran haha ...

6 comments:

Anonymous said...

Ri...
Revisi par.4 dunk...
Ku baca berulang2 ga mudheng2... Sampe2 ku musti buat diagram dulu biar mudheng...
T_T
apa karena dah sore ya?

Kamu nontek Irvan Hakim yg nikah 07-07-07 yaaa... =)

Anonymous said...

Ga usah direvisi dink!
Mending ga jelas begitu daripada kamu sebut nama trus habis itu di-replace dengan nama lain!
Menyebalkan!
Huhuh...!!

Anonymous said...

what a shame.. blog ini menggambarkan kekecewaan betapa sang penulis tdk dipilih menjadi pendamping hdp seseorg krn dirinya sendiri.. sepatutnya bertanya, ada apa dgn saya?

Anonymous said...

Hahahahaha..... Oooopps... Sorry.. Kelepasan!

Ada apa dengan kamu Ari?

Hahaha... Ooooopss... Kelepasan lagi.

Anonymous said...

Huhheuhuehueue ngakak koprol gw bacanya..
Justifikasi dari ketidak mampuan dirinya..
ada apa dgn saya? what a shame!!
Hueheehhehe
Peace ah...

hirupaingkumahaaing said...

gue justru bersyukur tidak menikah dengan mereka, jd gue tidak perlu bertanya ada apa dengan gue, karena gue sudah sangat tahu apa yg harus gue lakukan?